Selasa, 28 Mei 2013

Cerita Rakyat Mauponggo: Katak dan Kera

Cerita Rakyat Mauponggo: Katak dan Kera: Dahulu kala katak dan kera bersahabat sangat akrab. Ke mana - mana mereka selalu bersama. Suatu waktu di musim hujan,mereka berdua sepakat ...

Jumat, 24 Mei 2013

Katak dan Kera

Dahulu kala katak dan kera bersahabat sangat akrab. Ke mana - mana mereka selalu bersama. Suatu waktu di musim hujan,mereka berdua sepakat untuk menanam pisang. Katak dan kera pun mulai mempersiapkan lahan, menggali lubang dan mencari bibit pisang. Ketika seharian bekerja akhirnya mereka menemukan bibit pisang seperti yang mereka inginkan, yaitu pisang yang sudah agak besar. Mereka menggali, lalu memikulnya bersama - sama. Setibanya di lokasi,  kera berubah pikiran. Dia berkata :" sobat, sebaiknya pisang ini kita tanam masing-masing, supaya bila sudah berbuah pastinya sangat banyak". Katak setuju saja.

Akhirnya pisang yang hanya sebatang itu mereka potong bagi dua. katak tanam bagian pangkalnya, dan kera bagian ujungnya. itu semua atas saran kera, karena dia berpikir bahwa tanam yang sudah ada daun pasti cepat berbuah. Maka mereka pun mulai menanamnya masing - masing. katak dengan segala lugunya ikut saja kemauan kera. Tiap hari katak dan kera selalu melihat pisang mereka. secara perlahan-lahan pisang sang katak mulai tumbuh daunnya, makin hari makin banyak. pisang kera semakin kuning, kera pun senang. Dia berpikir pasti pisangnya pasti akan berbuah.

Ketika 3 bulan lamanya mereka sudah sibuk dengan urusan masing-masing dan tidak pernah melihat pisang mereka lagi. Suatu hari, tanpa sengaja kera lewat di kebun mereka dan dia melihat pisang yang ditanam katak sudah berbuah dan sudah masak. Benar-benar mengundang selera si kera. Rasanya saat itu juga dia ingin memakannya sampai habis, tapi dia berpikir lain." ah..katak tidak bisa panjat, baiklah aku beritahu katak supaya dia yang panjat, kalau dia menyerah baru saya, sehingga persahabatan kami tetap aman". Akhirnya kera bergegas pulang, dan secepatnya dia memberitahukan kepada katak. mereka berdua balik lagi ke kebun untuk mengambil pisang-pisang itu. "Ayo kawan, silahkan panjat! Itu kan pisangmu. aku tunggu di sini saja" (Kera mulai mengeluarkan jurus mautnya). Katak pun mencoba. Dia melompat sekuat tenaga, hampir bisa, terjatuh, lompat lagi, jatuh lagi! akhirnya katak mengalah. Kera bersorak girang dalam hati. "Sobat, aku tidak bisa, sekarang kamu saja, aku yang tunggu di sini". Dalam sekali lompat kera sudah berada di sisir pisang paling atas, dia mengambil sebuah dan mencoba, mencoba lagi dan lagi. kera tidak menghiraukan katak yang merengek minta pisang hanya sebuah saja untuk ukuran perutnya. Dalam keadaan emosi katak pun pergi mencari buluh, dia raut tajam-tajam dan ditaruhnya di sekeliling pohon pisang lalu ditutupnya dengan daun pisang kering. kera sama sekali tidak menghiraukan apa yang dibuat katak di bawah.
Setelah setandan pisang habis kera baru merasakan sangat kekenyangan dan ia tidak bisa turun lagi dari atas pohon. "Teman, tolong turunkan aku". pinta kera. "Aku tidak bisa, sob. Tapi kalau sob mau, lompat saja ke daun pisang itu. aku sudah siapkan daun pisang empuk untuk kamu". ujar katak. "Terima kasih kawan eeeee....kamu memang kawanku yang paling baik, aku tak akan pernah bisa membalas jasamu lagi," (1, 2, 3, oplaaaaaahhhhhhhh .....Duuuaaaaaaaaaarrrrrrrrrr) ledaklah perut kera yang rakus itu. 

bersambung!!!